Inteligensi adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada, dan belajar dari, pengalaman hidup sehari-hari. Dalam inteligensi terdapat Teori Multiple Intelligences. Ada 3 tokoh yang berperan disini yaitu :
Robert J. Sternberg
Sternberg mengembangkan teori inteligensi triarkis yang menurut beliau inteligensi muncul dalam 3 bentuk yaitu :
Inteligensi analitis adalah kemampuan untuk menganalisis, menilai, mengevaluasi, membandingkan, dan mempertentangkan. Murid dengan inteligensi analitis yang tinggi cenderung lebih disukai dalam sekolah umum dan dianggap sebagai murid pintar.
Inteligensi kreatif adalah kemampuan untuk mencipta, mendesain, menciptakan, menemukan, dan mengimajinasikan. Murid yang kreatif mungkin tidak dapat menyelesaikan tugas pelajaran sesuai dengan harapan guru. Mereka tidak memberi jawaban yang tepat, tetapi jawaban yang unik dan aneh.
Inteligensi praktis adalah kemampuan untuk menggunakan, mengaplikasikan, mengimplementasikan, dan mempraktikkan. Murid dengan inteligensi praktis sering kali kesulitan memenuhi keinginan sekolah. Namun, mereka sering berprestasi diluar kelas.
Howard Gardner
Gardner mengembangkan 8 kerangka pikiran, yaitu :
Verbal : Kemampuan untuk berpikir dengan kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan makna (penulis, wartawan, pembicara)
Matematika : Kemampuan untuk meyelesaikan operasi matematika ( ilmuan, insinyur, akuntan)
Spasial : Kemampuan untuk berpikir tiga dimensi (arsitek, perupa, pelaut)
Tubuh : Kemampuan untuk memanipulasi objek dan cerdas dalam hal-hal fisik (ahli bedah, pengrajin, penari, atlet)
Musik : Sensitif terhadap nada, melodi, irama, dan suara (kompooser, musisi)
Intrapersonal : Kemampuan untuk memahami diri sendiri dan menata kehidupan dirinya secara efektif (psikolog)
Interpersonal : Kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain (guru teladan, profesional kesehatan mental)
Naturalis : Kemampuan untuk mengamati pola-pola di alam dan memahami sistem alam dan sistem buatan manusia (petani, ahli tanah)
Peter Salovy dan John Mayer
Mereka mengemukakan teori emotional intelligence yaitu kemampuan untuk memonitor perasaan sendiri dan emosi orang lain. Emotional intelligensi terdiri dari 4 area yaitu :
Developing emotional awareness, seperti kemampuan untuk memisahkan perasaan dari tindakan
Managing emotions, seperti mampu untuk mengendalikan amarah
Reading emotions, seperti memahami perspektif orang lain
Handling relationships, seperti kemampuan untuk memecahkan masalah problem hubungan
Teori ini merangsang kita untuk berpikir lebih luas tentang apa saja yang membentuk inteligensi dan kompetensi orang.
Sumber : Santrock, J. W. 2010. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Kencana : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar