Pages

Senin, 14 Maret 2011

Dimanakah letak perbedaan antara teori inteligensi Gardner, Sternberg, dan Mayer Salovy/Goleman??

Inteligensi adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada, dan belajar dari, pengalaman hidup sehari-hari. Dalam inteligensi terdapat Teori Multiple Intelligences. Ada 3 tokoh yang berperan disini yaitu :

Robert J. Sternberg
Sternberg mengembangkan teori inteligensi triarkis yang menurut beliau inteligensi muncul dalam 3 bentuk yaitu :

Inteligensi analitis adalah kemampuan untuk menganalisis, menilai, mengevaluasi, membandingkan, dan mempertentangkan. Murid dengan inteligensi analitis yang tinggi cenderung lebih disukai dalam sekolah umum dan dianggap sebagai murid pintar.

Inteligensi kreatif adalah kemampuan untuk mencipta, mendesain, menciptakan, menemukan, dan mengimajinasikan. Murid yang kreatif mungkin tidak dapat menyelesaikan tugas pelajaran sesuai dengan harapan guru. Mereka tidak memberi jawaban yang tepat, tetapi jawaban yang unik dan aneh.

Inteligensi praktis adalah kemampuan untuk menggunakan, mengaplikasikan, mengimplementasikan, dan mempraktikkan. Murid dengan inteligensi praktis sering kali kesulitan memenuhi keinginan sekolah. Namun, mereka sering berprestasi diluar kelas.


Howard Gardner
Gardner mengembangkan 8 kerangka pikiran, yaitu :

Verbal : Kemampuan untuk berpikir dengan kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan makna (penulis, wartawan, pembicara)

Matematika : Kemampuan untuk meyelesaikan operasi matematika ( ilmuan, insinyur, akuntan)

Spasial : Kemampuan untuk berpikir tiga dimensi (arsitek, perupa, pelaut)

Tubuh : Kemampuan untuk memanipulasi objek dan cerdas dalam hal-hal fisik (ahli bedah, pengrajin, penari, atlet)

Musik : Sensitif terhadap nada, melodi, irama, dan suara (kompooser, musisi)

Intrapersonal : Kemampuan untuk memahami diri sendiri dan menata kehidupan dirinya secara efektif (psikolog)

Interpersonal : Kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain (guru teladan, profesional kesehatan mental)

Naturalis : Kemampuan untuk mengamati pola-pola di alam dan memahami sistem alam dan sistem buatan manusia (petani, ahli tanah)


Peter Salovy dan John Mayer
Mereka mengemukakan teori emotional intelligence yaitu kemampuan untuk memonitor perasaan sendiri dan emosi orang lain. Emotional intelligensi terdiri dari 4 area yaitu :

Developing emotional awareness, seperti kemampuan untuk memisahkan perasaan dari tindakan
Managing emotions, seperti mampu untuk mengendalikan amarah
Reading emotions, seperti memahami perspektif orang lain
Handling relationships, seperti kemampuan untuk memecahkan masalah problem hubungan


Teori ini merangsang kita untuk berpikir lebih luas tentang apa saja yang membentuk inteligensi dan kompetensi orang.


Sumber : Santrock, J. W. 2010. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Kencana : Jakarta

Apa saja perubahan yang terjadi pada bahasa anak di masa prasekolah??

Ada banyak perbedaan antara bahasa anak usia 2 tahun dengan 6 tahun. Perbedaan yang paling jelas terletak pada aspek pragmatisnya. Anak usia 6 tahun jauh lebih lancar berbicara ketimbang anak 2 tahun karena anak telah memasuki masa prasekolah. Kosakata anak usia 6 tahun berkisar antara 8.000 sampai 14.000 kata. Rata-rata anak pada usia ini menguasai sekitar 22 kata baru setiap hari. Anak prasekolah mulai berbicara denga kalimat yang sederhana. Anak prasekolah mulai dapat memberitahu kepada ibunya apa yang mereka inginkan untuk makan siang esok hari. Mereka juga makin mampu berbicara dengan cara yang berbeda dengan orang yang berbeda. Mereka mulai mendapatkan keahlian baru saat mereka masuk sekolah sehingga mereka bisa belajar membaca dan menulis. Mereka mempelajari prinsip dari abjad, bahwa dari huruf abjad dapat merepresentasikan suara dari bahasa. Pengembangan kosakata anak juga bisa dengan menggunakan 3 jenis teknologi, yaitu :
  1. Komputer, CD-ROM berisi cerita seperti Living Books serta menghadirkan produk software yang dapat menghubungkan kata baru dengan kata yang sudah diketahui, mempromosikan pemrosesan aktif dan mendalam serta mendorong kegiatan membaca.
  2. Audiobooks, dapat menggunakan tape recorder, headphone, audiobook dan literatur terkait. Audiobook dapat digunakan untuk mendengarkan dramatisasi cerita dan menarik minat murid.
  3. Televisi Pendidikan, untuk membantu anak mempelajari alfabet, melihat orang menggunakan kosakata dalam konteks yang berbeda-beda dan mendengar cerita yang akan memotivasi anak untuk membaca cerita itu nanti.
Anak begitu cepat belajar bahasa. Dengan didukung oleh teknologi dan perkembangan kosakata anak, maka anak akan lebih termotivasi untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya.

Sumber : Santrock, J. W. 2010. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Kencana : Jakarta

Jumat, 11 Maret 2011

“KARYA SENI OLEH DAN PADA TANGAN”

Sebagaimana kita ketahui bahwa suatu karya seni itu merupakan hasil dari buah pikiran dan kreativitas. Kita tahu juga kalau kebanyakan karya itu dihasilkan oleh tangan.
Bisa kita lihat contoh karya-karya oleh tangan, dan tangan saya sendiri pastinya,, hheheh...




                                    
      <<< Keterampilan dari kertas









            Keterampilan dari pita >>>  









        <<< Keterampilan dari Kaleng









 
Keterampilan dari kain flanel >>>





 
Kita semua pasti tahu kan kalau kebanyakan karya-karya dihasilkan oleh tangan..
Tetapi tahu gak??
Ternyata, tangan tidak cuma bisa digunakan untuk menghasilkan sebuah karya saja..
Tangan juga bisa menjadi sebuah karya..
Dengan kata lain, tangan kita ini ternyata bisa dijadikan objek buat dijadikan sebuah karya, salah satunya buat dilukis...
Gak percaya??
Nih..lihat aja beberapa lukisan pada tangan yang bener-bener kreatif..

Gimana temen-temen??
Tertarik untuk mencoba???




Selasa, 08 Maret 2011

Komentar Perkuliahan 8 Maret 2011

Bagaimana kesan-kesan anda setelah mendapatkan penilaian dari teman-teman anda mengenai sifat-sifat anda??Bagaimana perasaan anda ketika teman-teman lebih memaparkan sifat-sifat negatif anda dari pada sifat positifnya?? Kesel?? BT?? Menerima atau menolak?? Inilah yang kami lakukan pada perkuliahan tanggal 8 Maret 2011. Materi kuliah Psikologi Pendidikan kami adalah mengenai Johari Windows, Kognisi dan Motivasi. Materinya sangat seru menurut saya karena sebenarnya ketiga materi ini saling berkaitan satu sama lainnya. 
 
Johari Windows berkaitan dengan metode pengenalan diri. Ada 2 komponennya yaitu saya dan orang lain. Disini kami duduk berkelompok dan melakukan proses saling memberi penilaian mengenai sifat-sifat apa saja yang ada pada diri setiap anggota kelompok. Menurut saya, proses saya memberikan penilaian terhadap teman-teman saya merupakan proses kognitif dari kerja otak saya. Teori yang sesuai dengan proses kognitif yang saya lakukan saat menilai pribadi teman-teman saya adalah Teori Piaget. Dalam teori ini, ada beberapa komponen dari proses kognitif, yaitu :
  1. Skema, yaitu konsep yang eksis dalam pikiran individu yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi. Dalam melakukan penilaian, saya sebelumnya telah mendapatkan informasi dan gambaran mengenai perilaku teman sekelompok saya. Saya harus mengorganisasikan informasi yang telah saya dapat tersebut dan setelahnya saya baru bisa menarik kesimpulan penilaian saya mengenai diri mereka.
  2. Asimilasi, yaitu suatu proses mental yang terjadi ketika individu memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada melalui proses pengamatan. Disini saya menilai mereka melalui pengamatan saya sendiri, setelah saya mengamati ada beberapa sifat yang baru pada dirinya dan tidak saya dapatkan dari informasi sebelumnya. Lalu saya pun memasukkan informasi baru itu kedalam informasi yang sudah saya dapatkan sebelumnya.
  3. Akomodasi, yaitu proses yang terjadi ketika saya menyesuaikan diri dengan informasi yang baru. Dalam hal ini, pada saat saya sudah merasa akrab dengan teman saya itu, saya lebih bisa menilai dia lebih mendalam melalui interaksi dengannya. Saya pun lalu bisa saja memperoleh adanya sifat lain yang tidak saya peroleh dari informasi sebelumnya dan tidak saya peroleh melalui pengamatan saya. Kemudian saya pun mulai menyesuaikan penilaian saya dengan informasi baru yang saya dapatkan.

    Proses menilai ini juga berhubungan dengan motivasi dari kami. Saat saya melakukan penilaian, timbul motivasi intrinsik dari saya yaitu saya melakukan penilaian tersebut demi  tujuan itu sendiri. Saya penasaran dengan sifat yang saya miliki dan ingin mendengar penilaian orang lain tentang saya.

    Saya juga menggunakan teori Atribusi yang mengatakan bahwa individu termotivasi untuk menemukan sebab-sebab yang mendasari mengapa individu melakukan sesuatu.
    Pada saat teman-teman menyampaikan penilaian mereka terhadap saya, saya tentunya berfikir mengapa mereka menilai saya seperti itu. Selanjutnya, saya lalu mencari sebab-sebab mengapa saya bisa di nilai seperti itu dan setelahnya berusaha untuk mengintrospeksi diri.
Saya sendiri sejauh ini masih menerima penilaian teman-teman terhadap saya. Karena sebagian besar penilaian mereka memang benar. Setiap pandangan orang pastinya berbeda. Saya hanya dapat menerima setiap penilaian dari mereka dan berusaha untuk introspeksi dan terus memperbaiki diri. 

Perkuliahan ini sangat seru dan menyenangkan menurut saya. Karena dengan ini, saya jadi dapat mengetahui penilaian orang terhadap diri saya. 


Sumber : Santrock., J. W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta : Prenada Media Group